Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UMB Yogyakarta yang tergabung dalam Gerakan Anti Plagiarisme FIKOM (GAP FIKOM), mengadakan kampanye pemasaran sosial dengan tema besar “Anti Plagiarism”. Kampanye yang dilakukan di lingkungan Kampus 1 dan Kampus 2 Universitas Mercu Buana Yogyakarta ini mendapat banyak dukungan dari Mahasiswa, Dosen, dan Pihak Universitas.
Menurut Wikipedia Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.[1] Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator. Singkat kata, plagiat adalah pencurian karangan milik orang lain
Dalam Kampanye ini GAP FIKOM memberikan penjelasan dan pemahaman tentang plagiarisme serta dampak negatif dari plagiarisme ini. Dan tak hanya itu, dibagikan juga pembatas buku yang bertuliskan “ I am not and never be a plagiarist, if someday I do I am ashamed of myself”. Serta di akhir Kampanye GAP FIKOM mengajak mahasiswa –mahasiswa lainnya untuk stop copy-paste dan menandatangani dukungan Anti Plagiarisme pada Spanduk yang sudah disiapkan.
Dalam wawancaranya, Shandy Jessica selaku koordinator Kampanye ini menjelaskan “kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami (GAP FIKOM) sebagai civitas akademisi atas maraknya tindak plagiat yang sangat meresahkan dan mencoreng integritas dunia kampus. Saat ini Plagiator dianggap sebagai ‘sampah akademis’ dan tidak ada pembenaran apapun terhadap tindak plagiarisme”.
Dengan kampanye ini, diharapkan terjadi suatu bentuk perubahan sesuai dengan konsep social marketing yakni mengubah pola pikir atau daya kognitif, sikap, atau afektif, serta untuk perubahan jangka panjang melalui tingkah laku atau behavior. Mempertimbangkan suatu perubahan jangka panjang adalah goal dari kampanye ini, aspek life style akan menjadi keypoint yang akan memperkuat gagasan dari kampanye ini.
“Kampanye kecil yang masih sarat dengan keterbatasan ini menjadi aksi nyata atas kepercayaan kami bahwa perubahan besar adalah hasil akumulasi dari perubahan-perubahan kecil” , tandas Shandy.